Senin, 17 Maret 2008

Suffruticosa

Suffruticosa ini agak unik, ada yang bilang ini merupakan sansevieria "koko" Usia dari sanse ini sudah cukup tua meskipun bentuknya mini size dikarenakan sanse ini sudah memiliki anakan. Ciri khas dari Sanse ini adalah jalinan batang di tengah yang menyerupai jalinan yang menambah keanggunan dan kekokohan.

Sanse ini merupakan koleksi dari Komunitas yakni Bpk. Andjar.

Kamis, 13 Maret 2008

Satu Lagi Koleksi dari BJ-Sanse Community


Ini satu lagi dari koleksi Mas N, yakni coral blue 3 daunnya yang menurut ceritanya didapatkan pada bulan Januari 2008 dari daerah Nganjuk. Menurut Mas N, Pak Willy ketua MSI Jogja belum pernah melihat Coral Blue 3 daun dengan tinggi sekitar 1 meteran lebih kecuali di Mas N ini. Coral Blue dengan desain indah dengan jumlah daun sebanyak 3 buah dengan tinggi sekitar 1 meter-an membuat kegagahan coral blue terlihat.

Selasa, 11 Maret 2008

Sansevieria Giant Jumbo




Salah satu koleksi dari Komunitas BJSANSE KEDIRI dgn initial (Mas N) karena yang punya tidak mau disebutkan memiliki Masonia Giant Dengan Tinggi hampir 1,5 meter dan lebar sekitar 20 - 25 cm. Saat ini "Mas N" memiliki sekitar 2 buah pot yang 1 potnya berisi sekitar 7 buah daun dan 3 buah anakan.

Minggu, 09 Maret 2008

Kuku Bima Sun Set Pangestu Hadi
















Tambahan koleksi dari Pangestu Hadi yang dinamakan Kuku Bima Sun Set

Double Mercy Pangestu Hadi
















Nah ini dia koleksi dari sahabat BJ Sanse milik Pangestu Hadi yang dia namakan Kuku Bima Double Mercy

Senin, 03 Maret 2008

Brawijaya Flora Vaganza

Lapangan Makodam Brawijaya, Surabaya, seolah jadi ajang balas dendam kekalahan jagoan Jawa Tengah pada 19 Januari 2008. Saat itu Sansevieria patens-asal Surabaya-berhasil melibas jagoan-jagoan Jawa Tengah pada kontes lidah mertua di Blora. Namun, dalam hitungan 12 hari, Sansevieria hibrid milik WS Garden dan S. pagoda milik Hanti dari Yogyakarta membalikkan keadaan dengan menjadi juara di Kota Buaya.

Lomba sansevieria memperingati HUT ke-62 Kodam Brawijaya itu pantas menjadi perhatian. Tiga puluh delapan tanaman yang berlaga datang dari 2 poros utama lidah mertua saat ini: Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Di 2 provinsi itu, geliat sansevieria merebak hingga ke kota-kota kecil seperti Wonosobo, Kebumen, dan Blitar. Kontes pun kerap diadakan. Utusan dari Jawa Tengah turun dengan kekuatan penuh di kontes Makodam Brawijaya, Surabaya. Begitu berpartisipasi, kursi jawara di semua kelas sansevieria langsung disabet. S. pagoda berwarna hijau kuning cerah milik Hanti dari Yogyakarta berjaya di kelas trifasciata. Disusul S. superba milik Suyanto Subekti dari Temanggung di tempat ke-2.

Di kelas nontrifasciata, juri terdiri dari Ahmad Irfan, Wibowo, Seto Gunawan, dan Agus Gembong Kartiko sepakat menobatkan Sansevieria hibrid sebagai kampiun. Sansevieria milik WS Garden dari Yogyakarta itu unggul lantaran sekitar 15 lembar daunnya tersusun rapi dan roset. Kedewasaan lidah mertua berumur lebih dari 3 tahun jadi poin tambahan. Di tempat ke-2, lagi-lagi diraih S. robusta dari Temanggung. Sebuah kemenangan yang wajar karena lidah jin yang relatif jarang turun kontes itu dewasa dengan warna hijau cerah. Hanya kulit batang yang sedikit keriput membuatnya mengalah dari sang jawara.

Sayang, kemenangan Jawa Tengah mengalahkan 38 peserta lain terasa kurang sempurna. Musababnya, banyak jagoan asal Jawa Timur urung turun. Misal S. patens yang berjaya di kontes di Universitas Surabaya pada Desember 2007 dan kontes di Blora pada 19 Januari 2008. 'Jagoan Jawa Timur memang tak banyak tampil kali ini,' kata Agus Gembong Kartiko

Dicuplik dari : Trubus-online.com

Minggu, 02 Maret 2008

Agar si Belang Prima

Sansevieria caulescens variegata koleksi Pramote Rojruangsang di Pathumthani, Thailand, itu berumur 8 tahun. Penampilannya sehat dan prima. Tak satu pun daun cokelat terbakar matahari. Padahal sifat variegatanya kuat: warna kuning gading mendominasi. Kontras dengan anggapan banyak orang: tanaman variegata-apalagi albino-sulit bertahan hidup.

Sah-sah saja jika banyak yang beranggapan begitu. Jumlah kloroplas tanaman variegata lebih sedikit daripada tanaman normal. Akibatnya, penyerapan cahaya matahari tidak optimal. Kerja mengubah karbondioksida menjadi gula sebagai sumber energi dan makanan bagi pertumbuhan pun terhambat. Makanya, tanaman variegata lebih lemah dibandingkan yang normal. Si belang butuh perawatan ekstra agar tetap sehat dan prima.

Salah satunya penggunaan jaring peneduh. Jaring mengurangi intensitas cahaya matahari yang diterima tanaman. Semakin besar persentase variegata, kebutuhan cahaya semakin sedikit. Itu karena grana yang terdapat di dalam kloroplas yang berfungsi menangkap sinar matahari jumlahnya sedikit.

Intensitas rendah

Grana terdiri atas setumpuk tilakoid berupa gelembung bermembran, pipih, dan seperti cakram. Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Pada tanaman variegata, dengan cahaya sedikit sudah mencukupi kebutuhan grana,' kata Dr Soeranto Hoeman, peneliti di Bidang Pertanian Kelompok Pemuliaan Tanaman di PATIR-BATAN. Bila intensitas cahaya tinggi, bagian variegata terbakar karena jumlah cahaya masuk melebihi kapasitas grana.

Cahaya matahari langsung juga menyebabkan warna variegata pudar. 'Kelainan sel-sel pada tanaman variegata rusak sehingga terurai jadi putih,' ujar Bambang Hermanto, MSc, peneliti bidang geologi di P2O-LIPI yang juga hobi sansevieria. Selain itu, intensitas cahaya yang tinggi menyebabkan metabolisme tanaman lebih aktif sehingga mendorong pembentukan klorofil lebih banyak. Pigmen lain seperti karotenoid pun terhambat. Dengan demikian warna hijau pada tanaman variegata lebih banyak muncul dibandingkan kuning atau putih.

Makanya, jaring peneduh mutlak digunakan untuk melindungi tanaman variegata. Pramote meletakkan caulescens variegata di bawah naungan jaring 50%. Dr Purbo Djojokusumo di Pancawati, Bogor, menata lidah mertua variegata di bagian belakang nurseri yang terlindungi paparan sinar matahari. Itu ditambah penggunaan plastik UV yang mampu mengurangi paparan ultraviolet hingga 14%. Namun, 'Sebaiknya tetap menggunakan shading net 50-60% untuk sansevieria variegata atau sansevieria kuning seperti california dan goldflame agar daun tidak pucat,' kata Purbo. Itu diamini Edi Sebayang, hobiis di Tangerang, Banten.

Nutrisi

Faktor lain supaya variegata prima adalah pemupukan. Tanaman variegata rentan terhadap magnesium, besi, dan nitrogen tinggi. Mg dan Fe merupakan unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil. Sedangkan, 'Nitrogen tinggi memacu tanaman memproduksi klorofil sehingga variegata berkurang,' ujar Bambang. Itu yang terjadi pada masoniana variegata koleksi Edi.

Pada Maret 2007 sekitar 15 pot masoniana berwarna hijau-kuning diboyong ke kediamannya di Tangerang. Sansevieria itu kemudian ditanam dalam media campuran pasir malang, kompos, fermentasi kotoran kambing, dan sekam bakar dengan perbandingan 5:1:1:3. Perawatannya, pupuk berkadar N tinggi. Selang 4 bulan terjadi perubahan. Warna yang semula kuning perlahan menjadi pudar dan hijau semakin banyak. Belajar dari pengalaman itu kini semua sansevieria variegata koleksi ditanam dalam media pasir 100% dan diberi pupuk seimbang.

Purbo memberikan pupuk lambat urai dengan dosis seimbang yang dicampur ke dalam media. Untuk pot berdiameter 20 cm dosisnya 2 sendok teh. Sementara pot berdiameter 35-40 cm, 2 sendok makan pupuk dicampur dengan media dan 1 sendok makan pupuk ditabur di atas media. Pramote hanya memberikan pupuk lambat urai 14-14-14 sebanyak satu sendok teh untuk pot berdiameter 25 cm setiap 3 bulan. Dengan cara itu S. caulescens variegata tetap tampil prima. (Rosy Nur Apriyanti)

Diambil dari : trubus-online.com