Senin, 30 Juni 2008

Kirkii, kirkii, kirkii & kirkii

Sejauh yang kami tahu dan beredar di sansies maupun pasar di Indonesia, terdapat 2 varian utama spesies kirkii. Yakni kirkii var pulchra dan superclone. Pulchra sendiri mempunyai 2 jenis yang dikenal dengan trade mark: coppertone dan brown. Ciri khasnya adalah warna daun hijau kecoklatan menyerupai tembaga, dengan pembeda ada tidaknya garis vertikal teratur warna dark brown dari muara ke ujung daun.
Sedangkan superclone memiliki 2 jenis yang dikenal dengan trade mark: coral blue dan doughlas, dengan warna daun hijau kebiruan dan lapisan lilin silver di sekujur permukaan daunnya. Ciri pembeda utama adalah bentuk muara daun "doughlas" semi selindris atau seolah nampak seperti terdapat tangkai daun, diteruskan perilaku daun semakin pipih membuka kearah ujung daun. Namun dari keempat jenis kirkii memiliki kesamaan tidak dipunyainya duri pada ujung daunnya yang kering tipis memerah.

Minggu, 29 Juni 2008

Tom Cruise vs Tom Grumbley

Saat info ini diposting, Tom Cruise (mantan suami Nicole) sedang direpotkan dengan istri ke-2-nya. Pasalnya Katie Holmes ibunda Suri (buah hatinya dgn Tom) lagi doyan cilok. Cilok Holmes dengan lawan mainnya, Adam Rothenberg, bisa jadi hanya iseng aja. Tapi bisa berdampak pada model rambut Tom yang biasa rapi, menjadi awut-awutan.
Tapi untuk Tom lainnya, yakni Tom Grumbley, makin semrawut daunnya yang keperakan ke segala arah, maka tampilannya justru makin cool. Apalagi dengan cross banding tegas warna hijau tua di seluruh daun, kanal yang tak sampai selesai ke ujung daun, serta permukaan daun kasar dan ujung daun sliding berduri tajam. Kesemuanya menjadikan karakternya tegas dan teguh memegang prinsip serta terkesan semaunya sendiri.

Golden Benner, cantik lemah lembut tapi rentan

Sansevieria Trifasciata Hahnii "Golden Benner", sebuah nama yang cukup panjang untuk ukuran orang Indonesia, kecuali nama untuk gelar dan keturunan raja-raja atau bangsawan. Tapi itulah sanse cantik warna kuning di sekujur permukaan daunnya, dengan hijau chloropil di bagian tengah dan tepian (list) daun yang membentuk garis-garis abstrak searah dan sebagian dilapisi warna keperakan.

Hanya saja si cantik ini cukup rentan terhadap serangan bernagai penyakit yg bakal mengurangi penampilannya yang mulus karena terkesan ada bekas jerawat. Ada sedikit tips yg sebagai bahan masukan bagi sansies untuk perawatan si cantik:
  • durasi waktu untuk penempatan indoor tidak melebihi seminggu dengan media kering, dan sebaiknya segera dikenakan sapuan sinar matahari pagi s/d jam 10.00;
  • hindarkan dari sinar matahari langsung lebih dari 6 jam sehari karena potensi terjadi daun terbakar;
  • peletakan di tempat yang sanitasinya bersih;
  • gunakan media porous dengan lebih dari 50% pasir malang atau sekam bakar;
  • hindari penyiraman yang berlebihan;
  • minimalisasi penggunaan unsur N pada nutrisi/pupuk;

Kamis, 26 Juni 2008

Downsii, ABG - anakan baru gede

Sanse anakan baru gede (ABG) lewat pembiakan rizhoma ini usianya baru 3,5 tahun. Dengan perawatan yang cermat dan telaten, ternyata menghasilkan pertumbuhan optimal, sosok daun yang mulus dan sintal. Downsii atau disebut juga dengan trade mark "patent".
Koleksi Mr Jhonny Ardion ini tampak bugar dan prima. Ada pengalaman yg barangkali bermanfaat bagi sanseis, yakni: jangan pernah melakukan re-poting dalam kondisi daun paling mudah sedang tumbuh, karena ada risiko daun baru tersebut nge-drop dan pertumbuhannya terganggu, barangkali hal ini disebabkan proses adaptasi media baru.

Rabu, 25 Juni 2008

Sanse medium muda usia

Barisan sense ukuran medium ini tergolong relatif masih muda usia. Dari kiri belakang ke kanan terdiri dari; fischerii, malawi, forskaoliana, ehrenbergii "samurai" dan no idea /"rose grandis". Sedangkan dari kiri depan adalah; downsii, kirkii coppertone "brown", downsii (hasil tanam daun) dan concina. Kesembilan sanse ini berusia 2,5 s/d 4 tahun, dan yang menarik adalah sanse medium ini semua dalam kondisi prima. Kandidat peserta kontes tahun 2015 barangkali ......ha....ha....ha.

Senin, 23 Juni 2008

Lavranos, eksotis tanpa cross banding

Sahabat dekat pinguicula ini, memiliki karakter daun membuka sampai keujungnya. List daun warna merah tipis cenderung mengering yang berawal dari kedua sisi bagian bawah muara daun sampai ke ujungnya, selanjutnya ujung daun ditutup dengan duri keras dan tajam warna merah layaknya cat kuku wanita yang selalu merawat jemarinya.

Seluruh permukaan daun berwarna hijau muda dengan permukaan halus, sosok daun melengkung dan ujung daun sliding dengan ciri utama tidak adanya cross banding sedikitpun di semua bagian dan sisi daun, sebagai gantinya adalah adanya garis-garis tegas vertikal warna hijau tua di bagian permukaan bawah daun. Itulah si eksotis lavranos.

Kamis, 19 Juni 2008

Si Junkies kerontang aethiopicana

Si daun hijau tua kerontang aethiopicana dengan cross banding keperakan/silver ini, masing-masing daunnya tumbuh langsung dari rizhoma. Bentuk daun lanset pendek dengan ketebalan hanya sekitar 3 mm, membuat tampilannya terkesan junkies alias kurus kering layaknya model cantik tapi tidak seksi di catwalks Milan-Paris yang mendisplay tren fishion masa kini di tubuhnya.
Tapi uniknya, si junkies ini ternyata memiliki ciri utama yang jarang ditemui pada sanse spesies lain. Yakni ujung daunnya yang tidak berduri serta selalu mengering dan kerontang. Barangkali hasil perilaku yang mengadaptasi habitat aslinya di padang kering dan tandus di kawasan bagian selatan benua Afrika.

Suffruticosa "frosty spear"

Sanse yang tumbuh di habitat aslinya di kawasan utara benua Afrika ini, memang terkesan elegan dengan warna daun hijau muda sebagian permukaannya keperakan dipertegas dengan cross banding dominan dark green di sekujur daunnya. Sebagian komunitas memberikan nama tambahan "frosty spear" atau suffruticosa var suffruticosa.

Rabu, 18 Juni 2008

Masoniana hybrid, siapa penyilangnya ??

Kalau masoniana congo dari yang ukuran mini sampai tinggi daun mencapai 150cm dengan lebar 45cm. Pasti udah nggak asing lagi dan mudah kita temui. Bahkan semacam ada etika tak tertulis (barangkali semacam lagu wajib) bahwa setiap sanseis dipastikan minimal memiliki masoniana, sebagaimana halnya sanseis memiliki fischerii.
Sementara itu di komunitas kami baru kali ini ada yang dapat (Mr Jhonny Ardion) sanse yang jarang ada/beredar di pasar umum maupun pasar kolektor ini, namanya masoniana hybrid. Sanse ini diindikasikan hasil silangan bunga masoniana congo dengan bunga sanse lain (...entah apa, belum ada data/info .. !!!), sehingga menghasilkan sosoknya yang feminim jauh dari karakter mother plant-nya yang terkesan macho dan temperamen keras. Tapi siapa penyilangnya ....ya??????.

Forskaolina bermutasi

Sejauh yang kami ketahui, lazimnya forskaolina berbentuk daun lanset, pipih agak tebal, cross banding tegas untuk daun muda dan makin transparan untuk daun tua malah cenderung dark green. Sementara itu ketika pembiakan lewat rizhoma akan menghasilkan anakan yang cenderung sama dengan indukannya.
Tapi koleksi Mr Jhonny Ardion ini agak spesifik. Hasil pembiakan lewat rizhoma-nya bermutasi menuju karakter trifasiata daun panjang namun tebal dan keras layaknya masoniana dengan cross banding tegas merata di diluruh permukaan daun. Tapi forskaolina ini masih relatif muda, kita tunggu aja perkembangannya kayak apa?.

Downsii mini hasil tanam daun

Sanse mini berumur lebih dari 3 tahun ini (wah pasti penanamnya sangat telaten), jenis downsii hasil tanam daun, konon disebut Sansevieria sp. "malawi" yang habitat aslinya di Malawi. Tampilannya mungil dan roset dengan 9 lembar daun dalam kondisinya prima (koleksi Mr Oghuet van der Dezk - 0818387408).

Selasa, 17 Juni 2008

Sansevieria Macrophyla

Jenis sanse yang unik sekali, dari jauh menyerupai S. Fokscauliana tapi ada perbedaannya yakni daun terasa kasar dan tebal sekali seperti Trifsciata Robusta. Nama dari Sanse ini Sansevieria Macrophyla. Daun roset sanse ini cakep sekali dipadu dengan pot keramik tambah ciamik. Habitat asli sanse ini dari daerah Afrika Utara yang suhu dan kondisinya membutuhkan sinar matarahari yang penuh.

Foto diambil dari : http://bonsai-nursery.blogspot.com

Kitonga, teksture daun lembut yang kokoh

Kitonga dengan tampilan yang elegan, ber-teksture daun lembut dengan cross banding yang merata di sekujur badan daun, dan duri yang tajam serta cukup keras ini menjadikan sosoknya maskulin (koleksi Mr Oghuet van der Dezk - 0818387408). Cuman sayang pengambilan gambarnya kurang cahaya.

Senin, 16 Juni 2008

Pinguicula, si genit suka bersolek



Pinguicula "philipsae", barangkali dinamakan begitu, lantaran bentuk daunnya yang kayak bibir/paruh burung pinguin. Sanse yang satu ini ternyata cukup genit serta suka bersolek, hal ini nampak dari sifat alaminya yang melapisi bedak putih secara merata di semua sisi permukaan daunnya.

Trifasciata Filter Udara di Living Room

Trifasciata yang nongkrong di sebelah tv ini jenis "nelsonii black" (trade mark: black holland) yang biasa seminggu sekali di jemur kena sinar matahari langsung. Tampilan sosoknya cukup eksotis ketika di letakkan di living room bersanding dengan gitar dan peti jati kuno, dan yang lebih penting lagi adalah udara ruangan terasa lebih segar serta memanjakan mata.