Pesona Trifasciata
Inilah legenda karya Jonathan Swift! Di tepi pantai, Gulliver, dokter muda asal Inggris, tergolek pingsan. Ia terdampar setelah kapal layarnya karam dihantam gelombang. Betapa terkejutnya Gulliver kala tersadar. Seluruh tubuh terikat. Ratusan prajurit mini-seukuran 6 inci setara 15 cm-mengelilingi dengan senjata terhunus. Kisah di negeri liliput itu begitu populer ke penjuru negeri. Namun, di Penang, Malaysia, bukan prajurit mini yang terkenal. Di sana, sansevieria mini seukuran 5-15 cm mulai populer.
Pantas sansevieria mini digandrungi hobiis Malaysia. 'Sosoknya imut. Itu menjadi daya tarik buat hobiis pemula,' kata Tham Peng Hooi, pemilik Xiang Fook Garden. Pada Pameran Bunga di Taman Botani Pulau Penang misalnya. Trubus melihat sebagian besar gadis dan ibu rumahtangga yang keluar dari stan Xiang Fook menenteng jinjingan berisi si liliput. Padahal, lidah jin-sebutan sansevieria di negeri jiran-itu dibandrol dengan harga tinggi.
Sebut saja sansevieria dari keluarga trifasciata. Ia dibandrol dengan harga rata-rata RM28 setara Rp70.000. Bandingkan dengan sansevieria serupa yang bersosok biasa, harganya hanya Rp15.000-Rp20.000. 'Bila tak dibuat mini, jarang dilirik. Dianggap tanaman biasa,' ujar Tham. Menurutnya, ide membuat sansevieria mini berasal dari ayahnya, Tham Hok Cheng. Tham senior 'mengerdilkan' sansevieria agar tanaman itu bisa diletakkan di atas meja: di samping komputer atau di dekat asbak.
Ketika itu 2 tahun silam, keluarga Tham mendapat informasi sansevieria bermanfaat bagi lingkungan. 'Kabarnya dia (sansevieria, red) antipolusi dan antiradiasi. Bukankah cocok diletakkan di meja perokok dan pegawai yang selalu di depan komputer?' tanya Tham senior. Lidah naga-sebutannya di China-pun dibuat mini dengan cara sederhana. Rimpang atau anakan sansevieria yang baru muncul ditanam di pot mini berdiameter 8-12 cm dengan media cocopeat murni. Pertumbuhan sansevieria pun terhambat karena media miskin hara
0 komentar:
Posting Komentar