Jumat, 01 Februari 2008

Duel Lidah Jin di 3 Kota


Tak ada satu juri pun yang bisa memprediksi pemenang kelas bebas di kontes sansevieria di Universitas Negeri Surabaya akhir Desember lalu. Bahkan setelah selesai penilaian pun, masih susah diprediksi. Usai direkap, muncullah sansevieria bernomor peserta 42 sebagai pemenang.

Wajar jika juri utama Agus Gembong Kartiko, Willy Purnawanto, Seta Gunawan dan 4 juri lainnya kesulitan menentukan pemenang. Persaingan di kelas bebas sansevieria memang ketat. Beragam jenis S. kirkii, S. downsii, S. masoniana, S. sordida, S. fischeri, S. hallii, S. trifasciata 'goldflame', S. trifasciata 'hahnii', S. ballyi, S. patens, dan S. pinguicula semua tampil prima.

Ketatnya persaingan terbukti dari nilai yang didapat. Selisih nilai antarpeserta tipis. Sang jawara S. patens berhasil meraih angka 64,35, disusul jenis yang sama sebagai runner up dengan nilai 63,20. Keduanya sama bagus. Si kampiun umur 6 tahunan itu bersosok lebih besar dan susunan daun teratur. 'Bentuknya sangat sempurna,' tutur Willy-juri dari Yogyakarta. Arah daun yang membentuk kipas mengisi semua sudut dua dimensi dengan jarak antardaun teratur.

Membludak

Saingan terberat sang jawara adalah saudara sejenis. Sansevieria bernomor 43 ini memang lebih muda, umurnya sekitar 3-5 tahun. Namun, bentuknya sangat roset dan dinamis. Sekitar 15 daun masing-masing panjangnya 5-12 cm bertumpuk-tumpuk mengisi semua ruang. 'Namun, juara ke-1 memiliki keunggulan pada kedewasaan dan keteraturan bentuk,' kata Gembong. Juara ke-3, S. hallii umur 8 tahun dengan panjang daun sampai 40 cm dan susunan daun majemuk.

Itulah pemenang kontes sansevieria di ajang pameran tanaman hias hasil kerja sama Universitas Negeri Surabaya, Paguyuban Pedagang Tanaman Hias (P2TH), dan Komunitas Sansevieria (Komsa). Kontes itu diselenggarakan dalam rangka dies natalis yang ke-43 Univeritas Negeri Surabaya. Peserta datang dari Medan, Jakarta, Malang, Solo, Gresik, Surabaya, dan Sidoarjo. 'Jumlah peserta membludak sampai 109, padahal target hanya 80 peserta,' kata Hito Susatyo, panitia kontes.

Kontes yang berakhir pada senja hari itu juga melombakan sansevieria kategori kelas unik. Kelas inilah yang banyak menyedot perhatian para pengunjung. Sansevieria dengan bentuk aneh-aneh seperti kelinci, gua, burung kakatua, sampai sansevieria-sansevieria mini ada di sana. Semuanya unik, tapi tujuh juri sepakat S. trifasciata 'laurentii' yang warna daunnya bermutasi jadi kuning dan menggulung didaulat sebagai jawara. S. cylindrica 'patula' yang mirip burung kakatua raih juara ke-2. Juara ke-3 diraih rizoma S. masoniana yang memiliki rimpang berongga mirip gua.

Pada hari yang bersamaan, di Yogyakarta diselenggarakan kontes serupa. Sebanyak 18 lidah jin-sebutan sansevieria di Malaysia-beradu cantik. Kontes dibagi menjadi dua kelas: kelas sansevieria trifasciata dan sansevieria nontrifasciata. Pemenang dari kelas trifasciata diraih S. trifasciata 'superba' milik Budi dari Yogyakarta. Di kelas nontrifascita, S. suffruticosa var. 'frosty spears' milik Yatno ada di peringkat I lantaran arah daun serasi. Disusul S. erythreae milik Lulus dari Klaten dan S.kirkii milik Agus Manding masing-masing di posisi ke-2 dan ke-3.

Di Blora, Jawa Tengah, tak ketinggalan, kontes sansevieria digelar oleh Asosiasi Petani Tanaman Hias Cepu, Blora. Kontes yang diikuti 50 peserta itu terbagi dalam 4 kelas yaitu trifasciata, cylindrica, nontrifasciata, dan unik. Juri Willy Purnawanto, Irvan Suryanto, Yoyok, dan Ari memutuskan S. trifasciata 'golden hahnii' milik Agus sebagai kampiun di kelas trifasciata. Sedangkan jawara di kelas nontrifasciata, S. patens milik Agus yang juara di Surabaya. Kontes yang dihadiri Bupati Blora itu bertepatan dengan pengukuhan pengurus Masyarakat Sansevieria Indonesia cabang Blora.

Diambil dari : trubus-online.com edisi tanggal 1 Februari 2008

2 komentar:

dadang (GSC) mengatakan...

komentar saya di sansevieria community ini positif" aja.
dengan adanya sansevieria community ini termasuk sala satu progam pelestarian alam dan menjalin persaudaran antar suku bangsa. semogah saja dengan sansevieria community di indonesia ini bisa menjalin persaudaran yang sangat erat.

salam dari anggota GSC GRESIK

Unknown mengatakan...

Sangat bagus program2nya,
Kalau kita budidayakan dan kita expor gimana ya,
Mohon petunjuk