Minggu, 06 Juli 2008

Cylindrica "patula"

Masih ingat makanan khas Jawa namanya pethulo, biasanya dimakan bareng ama serabi. Pethulo terbuat dari bahan baku tepung beras dipadatkan kemudian di-citak dengan alat berbentuk silindris tipis dan pajang, diujungkan dipasang lempengan logam berlubang kecil-kecil, terus didorong dengan kayu silindris. Pethulo ini biasa dimakan dengan santan manis gula aren.
Nah, cylindica "patula" ini nggak perlu di-citak, lantaran karakter daunnya memang tumbuh dari batang daun mengipas ke kanan dan kiri. Sanse ini tidak memiliki kanal dan ujung daun berduri semi lembek cenderung tumpul. Teksture daun permukaan agak kasar warna hijau muda dengan cross banding hijau gelap, dan tentu saja untuk memakannya tak perlu harus pake santan.

1 komentar:

Kiki mengatakan...

Wah patulanya 'lebat' sekali. Kalau milik kami barusan terlindas ban mobil. Tapi sebulan kemudian malah bertunas. Sanse memang TOP. Indah dan tahan banting (kec. bbrp jenis trifas, mungkin). Salam sanse selalu...